Membangun Karakter Bangsa Melalui Gerakan Pramuka
Pada tanggal 14 Agustus ini, Praja Muda Karana (Pramuka) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-52. Organisasi pemuda tertua di Indonesia ini secara nasional menandai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) dengan menggelar upacara bendera di Bumi Pramuka, Cibubur. Tampil sebagai inspektur upacara adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada puncak peringatan HUT Gerakan Pramuka, menurut Wakil Ketua Kwartir Nasional Pramuka Amoroso Katamsi, Kwarnas sudah menyiapkan beberapa kegiatan yang fokusnya membantu masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain adalah Pramuka Peduli Lebaran. Dalam kegiatan ini, anggota pramuka menyebar ke beberapa tempat seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, dan lain-lain. Tugas mereka yaitu membantu kelancaran arus mudik lebaran.
Selain itu, lanjut Amoroso, ada kegiatan penanaman bakau dan pengobatan gratis di wilayah Bekasi. “Terakhir, seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menghormati para pahlawan nasional, kami juga akan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan di seluruh Indonesia serta tabur bunga di laut,” tuturnya.
Dalam gelar upacara peringatan HUT Pramuka tersebut, rencananya juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan ribuan anggota Pramuka yang berasal dari berbagai sekolah di Jabodetabek. Menurut Amoroso, dalam upacara tersebut presiden akan memberikan penghargaan kepada insan yang telah berjasa membantu perkembangan gerakan pramuka.
Tahun ini, rencananya ada 25 insan yang akan menerima penghargaan ini langsung dari tangan presiden. Ke-25 orang tersebut adalah bagian dari ratusan orang yang menerima penghargaan serupa di seluruh Tanah Air. Menurut Amoroso, untuk tahun ini, Peringatan HUT Pramuka mengambil tema, “Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka”. “Tema tersebut sengaja dipilih karena kami menilai gerakan pramuka melalui nilai-nilai yang diajarkannya, memiliki andil dalam membentuk bangsa yang berkarakter dan bermartabat,” katanya.
Agar Smart dan Modern
Gelar HUT Pramuka tentu saja dilakukan bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang selama ini memayungi Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepemudaan. Menjelang perayaan HUT Pramuka tersebut, Kemenpora berencana mengubah paradigma lama mengenai gerakan kepanduan yang selama ini identik dengan pramuka. Pramuka sering dianggap terlalu kaku dan hanya hadir dalam kegiatan seremoni saja.
Stigma itulah yang ingin diubah oleh Kemenpora selaku pembina gerakan kepemudaan di seluruh Tanah Air. Pramuka Indonesia, menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo ―dengan bahasa yang halus didahului kata maaf― bahwa pramuka Indonesia sedikit tertinggal dibanding dengan negara lain.
Untuk itu, Kemenpora membuat berbagai terobosan agar pramuka dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman dan mampu bersaing di kancah internasional. “Kami akan adakan kegiatan Jambore on the air dan Jambore on internet” terang Roy.
Lebih lanjut, Menpora mengaku sudah menyusun konsep-konsep untuk memajukan olahraga dan gerakan kepemudaan. Setiap kegiatan pramuka, Roy Suryo menginginkan adanya gebrakan dan berbeda dengan yang lainnya. “ Kami akan menciptakan pramuka yang smart dan modern, “ terangnya.
Salah satu program prima Pramuka yang akan dikembangkan Kemenpora, lanjut Roy, yaitu mewajibkan Pramuka mahir dalam bidang teknologi. Salah satu contohnya, Pramuka harus memiliki stasiun televisi tersendiri, bahkan kini laman situs (website) Pramuka terus dikembangkan. "Mental Pramuka harus terlatih, agar bisa mandiri. Seiring Pramuka menjadi ekstrakurikuler kurikulum 2013, marilah kita kawal Pramuka bersama-sama agar berjalan dengan baik," ucap Roy.
Selain itu, Roy juga berharap bahwa kegiatan Pramuka bisa menjadi salah satu cara mencegah masuknya narkoba di kalangan pemuda. Untuk itu, ia mengungkapkan, Bidang Kepemudaan di Kemenpora akan bekerja sama dengan Kemendikbud serta Badan Narkotika Nasional (BNN). "Pada kurikulum 2013 itu, pramuka masuk ekstrakurikuler wajib. Nah, inti materinya nanti akan kami sinergikan dengan BNN. Jadi, Pramuka sebagai salah satu garda terdepan untuk pencegahan narkoba," terangnya.
Gerakan Pramuka yang dinilai sebagai wadah yang bagus untuk membina generasi muda itu, menurut Roy, membutuhkan kegiatan- kegiatan yang mendukung mereka menjadi praja muda karana yang tangguh dan bisa berkompetisi di masa depan. “Saya berharap agar Gerakan Pramuka dapat kembali semarak, modern, cerdas, sigap, dan tangkas dalam mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Sementara itu, Deputi II Bidang Pengembangan Kepemudaan Kemenpora M. Baharuddin Zubakhrum mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memajukan gerakan pramuka. Khususnya melalui program revitalisasi yang beberapa tahun lalu diluncurkan oleh Kemenpora.
Sebagai langkah awal, lanjutnya, Kemenpora sudah merevitalisasi beberapa satuan yang ada dalam struktur pramuka, seperti Satuan Komando (Sako). “Kami juga sudah melakukan kesepakatan bersama (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kwarnas,” tutur Zubakhrum.
MoU tersebut, untuk menggalakkan dan meningkatkan kembali minat siswa-siswi di sekolah-sekolah. Namun demikian, ia tidak menafikan jika masih ada kekurangan dalam program revitalisasi ini seperti belum maksimalnya sosialisasi ke sekolah-sekolah. Untuk itu, Kemenpora tidak patah arang dalam menghidupkan kembali Gerakan Pramuka yang semakin hari semakin tumpul.
Salah satu program untuk memuluskan revitalisasi itu adalah pengucuran dana dekonsentrasi ke setiap provinsi untuk menguatkan kelembagaan pramuka di daerah. Belum lagi, apresiasi bagi pramuka yang berprestasi akan mendapat reward dengan menjadi duta bangsa yang akan dikirim ke luar negeri.
Pada puncak peringatan HUT Gerakan Pramuka, menurut Wakil Ketua Kwartir Nasional Pramuka Amoroso Katamsi, Kwarnas sudah menyiapkan beberapa kegiatan yang fokusnya membantu masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain adalah Pramuka Peduli Lebaran. Dalam kegiatan ini, anggota pramuka menyebar ke beberapa tempat seperti terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan, dan lain-lain. Tugas mereka yaitu membantu kelancaran arus mudik lebaran.
Selain itu, lanjut Amoroso, ada kegiatan penanaman bakau dan pengobatan gratis di wilayah Bekasi. “Terakhir, seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menghormati para pahlawan nasional, kami juga akan melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan di seluruh Indonesia serta tabur bunga di laut,” tuturnya.
Dalam gelar upacara peringatan HUT Pramuka tersebut, rencananya juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II dan ribuan anggota Pramuka yang berasal dari berbagai sekolah di Jabodetabek. Menurut Amoroso, dalam upacara tersebut presiden akan memberikan penghargaan kepada insan yang telah berjasa membantu perkembangan gerakan pramuka.
Tahun ini, rencananya ada 25 insan yang akan menerima penghargaan ini langsung dari tangan presiden. Ke-25 orang tersebut adalah bagian dari ratusan orang yang menerima penghargaan serupa di seluruh Tanah Air. Menurut Amoroso, untuk tahun ini, Peringatan HUT Pramuka mengambil tema, “Wujudkan Bangsa yang Berkarakter dan Bermartabat Melalui Gerakan Pramuka”. “Tema tersebut sengaja dipilih karena kami menilai gerakan pramuka melalui nilai-nilai yang diajarkannya, memiliki andil dalam membentuk bangsa yang berkarakter dan bermartabat,” katanya.
Agar Smart dan Modern
Gelar HUT Pramuka tentu saja dilakukan bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang selama ini memayungi Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepemudaan. Menjelang perayaan HUT Pramuka tersebut, Kemenpora berencana mengubah paradigma lama mengenai gerakan kepanduan yang selama ini identik dengan pramuka. Pramuka sering dianggap terlalu kaku dan hanya hadir dalam kegiatan seremoni saja.
Stigma itulah yang ingin diubah oleh Kemenpora selaku pembina gerakan kepemudaan di seluruh Tanah Air. Pramuka Indonesia, menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo ―dengan bahasa yang halus didahului kata maaf― bahwa pramuka Indonesia sedikit tertinggal dibanding dengan negara lain.
Untuk itu, Kemenpora membuat berbagai terobosan agar pramuka dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman dan mampu bersaing di kancah internasional. “Kami akan adakan kegiatan Jambore on the air dan Jambore on internet” terang Roy.
Lebih lanjut, Menpora mengaku sudah menyusun konsep-konsep untuk memajukan olahraga dan gerakan kepemudaan. Setiap kegiatan pramuka, Roy Suryo menginginkan adanya gebrakan dan berbeda dengan yang lainnya. “ Kami akan menciptakan pramuka yang smart dan modern, “ terangnya.
Salah satu program prima Pramuka yang akan dikembangkan Kemenpora, lanjut Roy, yaitu mewajibkan Pramuka mahir dalam bidang teknologi. Salah satu contohnya, Pramuka harus memiliki stasiun televisi tersendiri, bahkan kini laman situs (website) Pramuka terus dikembangkan. "Mental Pramuka harus terlatih, agar bisa mandiri. Seiring Pramuka menjadi ekstrakurikuler kurikulum 2013, marilah kita kawal Pramuka bersama-sama agar berjalan dengan baik," ucap Roy.
Selain itu, Roy juga berharap bahwa kegiatan Pramuka bisa menjadi salah satu cara mencegah masuknya narkoba di kalangan pemuda. Untuk itu, ia mengungkapkan, Bidang Kepemudaan di Kemenpora akan bekerja sama dengan Kemendikbud serta Badan Narkotika Nasional (BNN). "Pada kurikulum 2013 itu, pramuka masuk ekstrakurikuler wajib. Nah, inti materinya nanti akan kami sinergikan dengan BNN. Jadi, Pramuka sebagai salah satu garda terdepan untuk pencegahan narkoba," terangnya.
Gerakan Pramuka yang dinilai sebagai wadah yang bagus untuk membina generasi muda itu, menurut Roy, membutuhkan kegiatan- kegiatan yang mendukung mereka menjadi praja muda karana yang tangguh dan bisa berkompetisi di masa depan. “Saya berharap agar Gerakan Pramuka dapat kembali semarak, modern, cerdas, sigap, dan tangkas dalam mengikuti perkembangan zaman,” katanya.
Sementara itu, Deputi II Bidang Pengembangan Kepemudaan Kemenpora M. Baharuddin Zubakhrum mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memajukan gerakan pramuka. Khususnya melalui program revitalisasi yang beberapa tahun lalu diluncurkan oleh Kemenpora.
Sebagai langkah awal, lanjutnya, Kemenpora sudah merevitalisasi beberapa satuan yang ada dalam struktur pramuka, seperti Satuan Komando (Sako). “Kami juga sudah melakukan kesepakatan bersama (MoU) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kwarnas,” tutur Zubakhrum.
MoU tersebut, untuk menggalakkan dan meningkatkan kembali minat siswa-siswi di sekolah-sekolah. Namun demikian, ia tidak menafikan jika masih ada kekurangan dalam program revitalisasi ini seperti belum maksimalnya sosialisasi ke sekolah-sekolah. Untuk itu, Kemenpora tidak patah arang dalam menghidupkan kembali Gerakan Pramuka yang semakin hari semakin tumpul.
Salah satu program untuk memuluskan revitalisasi itu adalah pengucuran dana dekonsentrasi ke setiap provinsi untuk menguatkan kelembagaan pramuka di daerah. Belum lagi, apresiasi bagi pramuka yang berprestasi akan mendapat reward dengan menjadi duta bangsa yang akan dikirim ke luar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar